Seiring berkembangnya zaman,
problematika dalam diri siswa di sekolah semakin beragam. Baik itu dari dalam
diri siswa itu sendiri maupun dari lingkungannya. Bimbingan dan konseling
merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh sekolah untuk mengarahkan
dan membantu mereka untuk mengetehui potensi dalam diri mereka dan membantu memotivasi diri bahwa mereka adalah suatu pribadi yang unik
dan mampu bersaing. Bimbingan dan konseling juga membantu siswa untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya. Pelaksanaan bimbingan dan konseling ini
sangat dibutuhkan oleh tiap sekolah, hal ini dilatar belakangi oleh aspek-aspek
berupa aspek psikologis, sosial budaya,
dan paedagogis
Latar Belakang Psikologis
Dalam
proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik merupakan
pribadi-pribadi yang unik dan berbeda-beda, antara individu satu dengan yang
lain. Siswa merupakan individu yang dinamis dan dalam proses perkembangan,
serta memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan individu dan berinteraksi
dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku siswa merupakan hasil dari proses
belajar siswa.
Sebagai
subyek didik, siswa dapat mengalami masalah-masalah psikologis dalam pendidikan
dan menuntut adanya bantuan untuk mencegah timbulnya suatu permasalahan melalui
layanan bimbingan, dan pemecahan suatu masalah melalui layanan konseling.
Berikut beberapa masalah psikologis yang melatar belakangi perlunya bimbingan
dan konseling di sekolah :
a.
Masalah
Perkembangan Individu
Individu telah mengalami
perkembangan sejak dalam kandungan Ibu dan akan terus berlangsung hingga akhir
hayat. Proses perkembangan dan pertumbuhan bertujuan untuk mencapai kedewasaan
yang optimal pada diri individu. Proses perkembangan dipengaruhi oleh faktor
dalam diri individu dan dari luar individu. Dari dalam diri individu
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan kematangan sedangkan dari luar dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut harus saling melengkapi agar
perkembangan individu berjalan optimal, serta diperlukan adanya arahan atau
bantuan. Asuhan melalui belajar sering disebut pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu
bentuk lingkungan, bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap
perkembangan individu. Bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada
individu agar dapat menyesuaikan diri sesuai tingkat perkembangannya, karena
dalam setiap periode terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan.
Hasil dari penyelesaian tugas-tugas tersebut akan mempengaruhi perkembangan individu
dalam menyesuaikan dirinya di dalam masyarakat. Melalui bimbingan dan konseling
siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangan dengan baik.
Dilihat dari proses dan fase
perkembangannya, para siswa berada pada fase masa remaja (adolesensi) dan masa
transisi akhir dari masa kanak-kanak memasuki masa remaja sebagai persiapan
memasuki masa dewasa.
Sekolah mempunyai peranan yang
penting dalam membantu perkembangan siswa melalui pemenuhan tugas-tugas
perkembangan secara optimal. Pelayanan bimbingan dan konseling dapat membantu
siswa dalam proses perkembangannya.
b.
Masalah
Perbedaan Individu
Di sekolah seringkali tampak
masalah dari perbedaan individu,misalnya ada siswa yang sangat cepat dan ada
yang lambat dalam belajar, ada yang cerdas dan ada yang berbakat, dsb.
Perbedaan-perbedaan ini sering kali menimbulkan masalah-masalah baik bagi siswa
itu sendiri maupun lingkungannya. Siswa akan mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan diri antara keunikan yang dimilikinya dengan tuntutan dalam
lingkungannya. Hal ini karena layanan program pendidikan hanya memberikan
pelayanan atas dasar ukuran rata-rata. Oleh karena itu sekolah hendaknya
memberikan pelayanan kepada para siswa secara individual sesuai dengan keunikan
dan perbedaannya masing-masing individu. Hal ini dapat diselenggarakan melalui
program bimbingan dan konseling.
Dengan demikian keunikan dari
masing-masing siswa tidak akan menghambat proses belajar mereka tapi justru
memacu semangat belajar mereka. Beberapa aspek perbedaan invidual yang perlu mendapat
perhatian ialah perbedaan : 1) kecerdasan, 2) kecakapan, 3) hasil belajar, 4)
bakat, 5) sikap, 6) kebiasaan, 7) pengetahuan, 8) kepribadian, 9) cita-cita,
10) kebutuhan, 11) minat, 12) pola-pola&tempo perkembangan, 13)ciri-ciri
jasmaniah, 14) latar belakang keluarga(lingkungan).
c.
Masalah
Kebutuhan Individu
Pemenuhan kebutuhan sifatnya
mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Kegiatan belajar
merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya
menyadari hal tersebut dengan memberikan bantuan dalam usaha memenuhi kebutuhan
tersebut. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan dapat menimbulkan masalah bagi
individu tersebut. Secara psikologis terdapat dua jenis kebutuhan dalam diri
individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
d.
Masalah
Penyesuaian Diri
Dalam proses memenuhi kebutuhannya
individu dituntut untuk dapat menyesuaikan antara kebutuhan dengan segala
kemungkinan yang ada dalam lingkungannya. Proses penyesuaian individu ini
banyak menimbulkan masalah bagi individu tersebut. Jika berhasil memenuhi
kebutuhannya dan tidak menimbulkan gangguan atau kerugian pada lingkungannya
maka ia dapat disebut “well adjusted” atau penyesuaian diri baik. Namun
sebaliknya, jika individu gagal dalam proses penyesuaian diri maka disebut
“malajusted” atau salah suai.
Sekolah hendaknya menempatkan diri
sebagai lingkungan yang memberi kemudahan untuk tercapainya penyesuaian diri
yang baik, bimbingan dan konseling berperan untuk menanggulangi gejala-gejala
salah suai dan membantu individu untuk menyesuaikan dirinya.
e.
Masalah
Belajar
Kegiatan belajar merupakan
perbuatan inti dalam pendidikan. Dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai
masalah baik bagi diri pelajar maupun pengajar(guru). Sekolah bertanggung jawab
untuk membantu keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah
memberikan bantuan dan arahan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah
dalam kegiatan belajar melalui program bimbingan dan konseling.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan
salah satu bentuk pelayanan yang diberikan sekolah kepada siswa dalam bentuk
bantuan baik itu kepada individu maupun kelompok agar siswa dapat berkembang
secara optimal dan baik. Serta dapat memecahkan masalah yang dialami siswa,
baik itu masalah pribadi, sosial, belajar maupun karier.
Perkembangan zaman menyebabkan masalah
yang dialami siswa turut berkembang pula oleh karena itu pelayanan bimbingan
dan konseling semakin dibutuhkan oleh siswa, bimbingan dan konseling tidak
hanya dilakukan oleh guru BK semata tapi semua guru di sekolah sebagai salah
satu unsur pendukung pelaksanaan pendidikan mempunyai tanggung jawab sebagai
pendukung pelaksana layanan bimbingan dan konseling di sekolah, oleh karena itu
guru harus memiliki wawasan yang luas mengenai konsep-konsep dasar bimbingan
dan konseling di sekolah. Aspek-aspek yang melatar belakangi perlunya bimbingan
dan konseling yaitu :
1.
Latar belakang psikologis
2.
Latar belakang sosial budaya
3.
Latar belakang paedagogis
B.
Saran
1.
Saran
bagi sekolah
Sekolah
hendaknya semakin menyadari pentingnya bimbingan dan konseling untuk mengoptimalkan
perkembangan para siswa dan lebih memperhatikan masalah perbedaan dan keunikan
individu, supaya siswa dapat berhasil dalam proses pembelajaran dan dapat
menyesuaikan diri dengan baik di dalam kehidupan bermasyarakat kelak.
2.
Saran
bagi guru
Sebagai
pendidik, guru memiliki tanggung jawab untuk membantu subjek didik untuk
mencapai kedewasaan. Hendaknya guru memahami betul segala aspek pribadi dalam
diri siswa dan memahami perannya sebagai tenaga pendidik. Guru tidak hanya
menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas tetapi juga memberikan
bimbingan kepada siswa dengan
menyisipkan nilai-nilai kehidupan dalam setiap materinya dan membantu siswa
memecahkan masalah belajar yang dihadapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar