Jumat, 19 Agustus 2016

Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling


Seiring berkembangnya zaman, problematika dalam diri siswa di sekolah semakin beragam. Baik itu dari dalam diri siswa itu sendiri maupun dari lingkungannya. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh sekolah untuk mengarahkan dan membantu mereka untuk mengetehui potensi dalam diri mereka dan membantu  memotivasi diri bahwa mereka adalah suatu pribadi yang unik dan mampu bersaing. Bimbingan dan konseling juga membantu siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Pelaksanaan bimbingan dan konseling ini sangat dibutuhkan oleh tiap sekolah, hal ini dilatar belakangi oleh aspek-aspek berupa aspek psikologis, sosial budaya,  dan paedagogis
Latar Belakang Psikologis
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik merupakan pribadi-pribadi yang unik dan berbeda-beda, antara individu satu dengan yang lain. Siswa merupakan individu yang dinamis dan dalam proses perkembangan, serta memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan individu dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku siswa merupakan hasil dari proses belajar siswa.
Sebagai subyek didik, siswa dapat mengalami masalah-masalah psikologis dalam pendidikan dan menuntut adanya bantuan untuk mencegah timbulnya suatu permasalahan melalui layanan bimbingan, dan pemecahan suatu masalah melalui layanan konseling. Berikut beberapa masalah psikologis yang melatar belakangi perlunya bimbingan dan konseling di sekolah :
a.        Masalah Perkembangan Individu
Individu telah mengalami perkembangan sejak dalam kandungan Ibu dan akan terus berlangsung hingga akhir hayat. Proses perkembangan dan pertumbuhan bertujuan untuk mencapai kedewasaan yang optimal pada diri individu. Proses perkembangan dipengaruhi oleh faktor dalam diri individu dan dari luar individu. Dari dalam diri individu dipengaruhi oleh faktor bawaan dan kematangan sedangkan dari luar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut harus saling melengkapi agar perkembangan individu berjalan optimal, serta diperlukan adanya arahan atau bantuan. Asuhan melalui belajar sering disebut pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan, bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap perkembangan individu. Bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada individu agar dapat menyesuaikan diri sesuai tingkat perkembangannya, karena dalam setiap periode terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Hasil dari penyelesaian tugas-tugas tersebut akan mempengaruhi perkembangan individu dalam menyesuaikan dirinya di dalam masyarakat. Melalui bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangan dengan baik.
Dilihat dari proses dan fase perkembangannya, para siswa berada pada fase masa remaja (adolesensi) dan masa transisi akhir dari masa kanak-kanak memasuki masa remaja sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Sekolah mempunyai peranan yang penting dalam membantu perkembangan siswa melalui pemenuhan tugas-tugas perkembangan secara optimal. Pelayanan bimbingan dan konseling dapat membantu siswa dalam proses perkembangannya.
b.        Masalah Perbedaan Individu
Di sekolah seringkali tampak masalah dari perbedaan individu,misalnya ada siswa yang sangat cepat dan ada yang lambat dalam belajar, ada yang cerdas dan ada yang berbakat, dsb. Perbedaan-perbedaan ini sering kali menimbulkan masalah-masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun lingkungannya. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri antara keunikan yang dimilikinya dengan tuntutan dalam lingkungannya. Hal ini karena layanan program pendidikan hanya memberikan pelayanan atas dasar ukuran rata-rata. Oleh karena itu sekolah hendaknya memberikan pelayanan kepada para siswa secara individual sesuai dengan keunikan dan perbedaannya masing-masing individu. Hal ini dapat diselenggarakan melalui program bimbingan dan konseling.
Dengan demikian keunikan dari masing-masing siswa tidak akan menghambat proses belajar mereka tapi justru memacu semangat belajar mereka. Beberapa aspek perbedaan invidual yang perlu mendapat perhatian ialah perbedaan : 1) kecerdasan, 2) kecakapan, 3) hasil belajar, 4) bakat, 5) sikap, 6) kebiasaan, 7) pengetahuan, 8) kepribadian, 9) cita-cita, 10) kebutuhan, 11) minat, 12) pola-pola&tempo perkembangan, 13)ciri-ciri jasmaniah, 14) latar belakang keluarga(lingkungan).
c.         Masalah Kebutuhan Individu 
Pemenuhan kebutuhan sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Kegiatan belajar merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari hal tersebut dengan memberikan bantuan dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan dapat menimbulkan masalah bagi individu tersebut. Secara psikologis terdapat dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
d.        Masalah Penyesuaian Diri
Dalam proses memenuhi kebutuhannya individu dituntut untuk dapat menyesuaikan antara kebutuhan dengan segala kemungkinan yang ada dalam lingkungannya. Proses penyesuaian individu ini banyak menimbulkan masalah bagi individu tersebut. Jika berhasil memenuhi kebutuhannya dan tidak menimbulkan gangguan atau kerugian pada lingkungannya maka ia dapat disebut “well adjusted” atau penyesuaian diri baik. Namun sebaliknya, jika individu gagal dalam proses penyesuaian diri maka disebut “malajusted” atau salah suai.
Sekolah hendaknya menempatkan diri sebagai lingkungan yang memberi kemudahan untuk tercapainya penyesuaian diri yang baik, bimbingan dan konseling berperan untuk menanggulangi gejala-gejala salah suai dan membantu individu untuk menyesuaikan dirinya.
e.         Masalah Belajar
Kegiatan belajar merupakan perbuatan inti dalam pendidikan. Dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi diri pelajar maupun pengajar(guru). Sekolah bertanggung jawab untuk membantu keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan dan arahan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah dalam kegiatan belajar melalui program bimbingan dan konseling.

PENUTUP
A.      Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan sekolah kepada siswa dalam bentuk bantuan baik itu kepada individu maupun kelompok agar siswa dapat berkembang secara optimal dan baik. Serta dapat memecahkan masalah yang dialami siswa, baik itu masalah pribadi, sosial, belajar maupun karier.
Perkembangan zaman menyebabkan masalah yang dialami siswa turut berkembang pula oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling semakin dibutuhkan oleh siswa, bimbingan dan konseling tidak hanya dilakukan oleh guru BK semata tapi semua guru di sekolah sebagai salah satu unsur pendukung pelaksanaan pendidikan mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan dan konseling di sekolah, oleh karena itu guru harus memiliki wawasan yang luas mengenai konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Aspek-aspek yang melatar belakangi perlunya bimbingan dan konseling yaitu :
1.         Latar belakang psikologis
2.         Latar belakang sosial budaya
3.         Latar belakang paedagogis
B.       Saran
1.         Saran bagi sekolah
Sekolah hendaknya semakin menyadari pentingnya bimbingan dan konseling untuk mengoptimalkan perkembangan para siswa dan lebih memperhatikan masalah perbedaan dan keunikan individu, supaya siswa dapat berhasil dalam proses pembelajaran dan dapat menyesuaikan diri dengan baik di dalam kehidupan bermasyarakat kelak.
2.         Saran bagi guru
Sebagai pendidik, guru memiliki tanggung jawab untuk membantu subjek didik untuk mencapai kedewasaan. Hendaknya guru memahami betul segala aspek pribadi dalam diri siswa dan memahami perannya sebagai tenaga pendidik. Guru tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas tetapi juga memberikan bimbingan  kepada siswa dengan menyisipkan nilai-nilai kehidupan dalam setiap materinya dan membantu siswa memecahkan masalah belajar yang dihadapinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar