Jumat, 19 Agustus 2016

Permasalahan yang ada diKota atau Kabupaten Semarang dikonteks dalam Pendidikan Kewarganegaraan



1.         Masalah yang terjadi diKabupaten Semarang
Masalah yang pertama adalah tentang Pendidikan dimana pada dasarnya  Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.yang sedang terjadi di kabupatn semarang inilah,dan rata-rata alokasi pada pendidikan inilah tinggal unggul diSMA melainkn di SMP cukup kurang dan sangat  kurang memadai.
2.         Masalah –Masalah percabangan
a.        Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk Sarana Fisik Misalnya, Banyak Sekali Sekolah Dan Perguruan Tinggi Kita Yang Gedungnya Rusak, Kepemilikan Dan Penggunaan Media Belajar Rendah, Buku Perpustakaan Tidak Lengkap. Sementara Laboratorium Tidak Standar, Pemakaian Teknologi Informasi Tidak Memadai Dan Sebagainya. Bahkan Masih Banyak Sekolah Yang Tidak Memiliki Gedung Sendiri, Tidak Memiliki Perpustakaan, Tidak Memiliki Laboratorium Dan Sebagainya contohnya sekolah Jendral Sudirman Ungaran yang kurang memadai kualitas dan cara pemebelajaran yang baik
Data KawengenKab.Semarang  (2013) Menyebutkan Untuk Satuan Sd Terdapat 146.052 Lembaga Yang Menampung 25.918.898 Siswa Serta Memiliki 865.258 Ruang Kelas. Dari Seluruh Ruang Kelas Tersebut Sebanyak 364.440 Atau 42,12% Berkondisi Baik, 299.581 Atau 34,62% Mengalami Kerusakan Ringan Dan Sebanyak 201.237 Atau 23,26% Mengalami Kerusakan Berat. Kalau Kondisi Mi Diperhitungkan Angka Kerusakannya Lebih Tinggi Karena Kondisi
Mi Lebih Buruk Daripada SD Pada Umumnya. Keadaan Ini Juga Terjadi Di SMP, MTS, SMA, MA, Dan Smk Meskipun Dengan Persentase Yang Tidak Sama.
b.        Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan Guru Di Kabupaten semarang saaat ini   Juga Amat Memprihatinkan. Kebanyakan Guru Belum Memiliki Profesionalisme Yang Memadai dalam Merencanakan Pembelajaran, Melaksanakan Pembelajaran, Menilai Hasil Pembelajaran, Melakukan Pembimbingan, Melakukan Pelatihan, Melakukan Penelitian Dan Melakukan Pengabdian Masyarakat.
Kelayakan Mengajar Itu Jelas Berhubungan Dengan Tingkat Pendidikan Guru Itu Sendiri. Sekarang rata rata pendidikan terakhir guru s1 dan untuk dosen S2
Walaupun Guru Dan Pengajar Bukan Satu-Satunya Faktor Penentu Keberhasilan Pendidikan Tetapi, Pengajaran Merupakan Titik Sentral Pendidikan Dan Kualifikasi.
c.         Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa indonesia dan sekarang terjadi disiswa kab.semarang sangat rendah,nilai matematika dan sains pada tingkat 2013-2014 siswa mendapatkan ranking hanyalah terendah dikabupaten semarang 35dari 44 daerah lainnya
3.         Pemecah Masalah Pendidikan yang Ada diKab.Semarang
Solusi utama yang dilakukan dalam masalah tersebut dengan melakukan Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Bagaimana kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan di indonesia kabupaten semarang dan sekitarnya  masih rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar sembilan tahun sejatinya masih menjadi pemikiran  besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran didsersh terpenvil wilayah semarang  yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.
4.         Kesimpulan dari masalah-masalah tersebut.
Dengan masalah yang terjadi Kab.Semarang ini yang terjadi adalah tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya fasilitas dalam sekolah maka untuk itu pemerintah melakukan pningkatan dalam jumlah fasiltas dikelas, menambahkan kesejahteraan pada guru meningkatkan sarana dan prasarana fisik .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar