BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan
bahwa sistem pendidikan itu dinamis, jika system pendidikan tidak ingin
terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus dilakukan dan merupakan
suatu keniscayaan. Kita berharap, perubahan dan pengembangan kurikulum KTSP ke
kurikulum 2013 tak hanya merampingkan mata pelajaran semata, tetapi juga harus
mampu menjawab tantangan perubahan dan perkembangan zaman.
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari
strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat
sejumlah factor diantaranya: lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal
disekolah, pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, buku pegangan dan
peranan guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan.
Dalam kurikulum 2013
terjadi peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap ,
ketrampilan dan pengetahuan. Secara konseptual draft kurikulum 2013
dicita-citakan untuk melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif
yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, social, dan
spiritualnya. Dalam hal ini kurikulum 2013 menjadi salah satu solusi menghadapi
perubahan zaman yang kelak akan mengutamakan kompetensi yang disinergikan
dengan nilai-nilai karakter dan akan lebih baik dari kurikulum sebelumnya.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa yang diketahui tentang Telaah kurikulum dan
ekonomi?
2.
Apa tujuan dan fungsi kurikulum
3.
Apa tujuan mata pelajaran ekonomi pada kurikulum 2013
dan KTSP ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui tentang telaah kurikulum.
2.
Mengetahui tujuan dan Fungsi Kurikulum Ekonomi SMA/SMK
3.
Mengetahuai silabus mata pelajaran ekonomi kurikulum
KTSP dan 2013
4.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum KTSP dan
2013
5.
Mengetahui perbedaan kurikulum KTSP dan 2013
BAB II
PEMBAHASAN
A. Telaah
kurikulum
Telaah kurikulum adalah suatu kajian terhadap
kompetensi, materi, evaluasi serta perencanaan pembelajarn yang
dapat dijadikan pedoman bagi guru di sekolah.
Kurikulum wajib adanya pada setiap mata pelajaran
termasuk di dalamnya mata pelajaran
pendidikan agama Islam
B. Pengertian
Ekonomi
Ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος
(oikos) yang berarti "keluarga rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum. Secara garis besar, ekonomi diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah
orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam bekerja
C.
Tujuan
Kurikulum KTSP
Tujuan KTSP dibagi menjadi dua,
umum dan khusus.Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan
dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya
KTSP adalah untuk:
1.
Meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
2.
Meningkatakan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3.
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar
satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
4.
Memahami tujuan diatas, KTSP dipandang
sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks
otonomi daerah yang sedang digulirkan dewasa ini.
Oleh karena itu, KTSP perlu
diterapkan dengan tujuh hal sebagai berikut:
1.
Sekolah lebih mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.
2.
Sekolah lebih mengetahui kebutuhan
lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan
dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
peserta didik.
3.
Pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak
sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.
4.
Keterlibatan semua warga sekolah dan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi
yang sehat, serta lebih efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat
setempat.
5.
Sekolah dapat bertanggung jawab tentang
mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orang tua peserta didik, dan
masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk
melaksanakan dan mencapai sasaran KTSP.
6.
Sekolah dapat melakukan persaingan yang
sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui
upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan
pemerintah daerah setempat.
7.
Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi
masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasinya
dalam KTSP.
D. Fungsi Kurikilum KTSP
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, berarti bahwa
sebagai alat pendidikan kurikulum memiliki komponen-komponen penting dan
sebagai penunjang yang dapat mendukung operasinya secara baik.
Komponen-komponen pembentuk ini satu sama lainnya saling berkaitan. Adapun
komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu komponen tujuan, komponen isi,
komponen metode, dan komponen evaluasi. Komponen satu sama lain ini saling
berkaitan.
E. Tujuan Kurikulum 2013
1.
Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
2.
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar;
3.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5.
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6.
Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7.
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced)
dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
8.
Untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
F. Fungsi Kurikulum 2013
Kurikulum berfungsi sebagai sebagai pedoman atau
acuan. Bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar. Sementara bagi kepala sekolah dan pengawas kurikulum
berfungsi pedoman dalam melakukan supervisi atau pengawas. Bagi orang tua
kurikulum berfungsi sebagai pedoman guna membimbing anaknya belajar di rumah.
Bagi masyarakat kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan
bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi peserta
didik berfungsi sebagai pedoman belajar (Mida Latifatu, 2013:
1.
Fungsi kurikulum bagi siswa
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat
enam fungsi kurikulum (Mida Latifatu, 2013: 19-24) yaitu:
a.
Fungsi penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan setiap peserta
didik agar memiliki sifat well adjusted yaitu
kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami
perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, peserta didik pun harus
memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Tanpa bekal yang cukup, susah bagi peserta didik untuk
melakukan penyesuaian diri padahal jika
ingin konsisten maka dibutuhkan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
b.
Fungsi integrasi (the
Integrating Function)
Fungsi integrasi mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi –
pribadi yang utuh. Setiap peserta didik pada dasarnya merupakan anggota dan
bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, peserta didik pun harus
memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan
masyarakat. Sehingga dengan demikian peserta didik tidak asing di tempat di
mana ia tinggal.
c.
Fungsi diferensiasi (The Differentiating Function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan
terhadap perbedaan individu peserta
didik. Setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun
psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. Karena itu seorang guru
dibutuhkan kesabaran dan wawasan yang luas guna menampung setiap peserta
didiknya. Tanpa bekal yang baik sulit bagi seorang guru untuk memahami setiap
karakter atau sifat yang melekat pada setiap peserta didiknya.
d.
Fungsi persiapan ( The
Propaedeutic Function )
Fungsi persiapan mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum
juga diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup
dalam masyarakat seandainya karena suatu hal, tidak dapat melanjutkan
pendidikannya. Sebab banyak pula diantara masyarakat Indonesia yang hidupnya
masih menengah kebawah sehingga dengan demikian sangat sulit bagi mereka untuk
bisa membiayai putra putrinya guna mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Hal ini dikarenakan keterbatasan ekonomi. Karenanya dengan kurikulum yang
direncanakan dengan baik maka akan menghasilkan pribadi yang baik yang siap
menghadapi kehidupan yang sebenarnya di masyarakat.
e.
Fungsi pemilihan ( The
Selective Function )
Fungsi pemilihan mengandung makna
bahwa sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan
minatnya. Sebab setiap peserta didik memiliki minat dan bakatnya masing-masing,
sehingga dengan demikian peserta didik dapat mengasah potensi yang ia miliki
dan bisa mengembangkan bakat yang menonjol bagi mereka. Fungsi pemilihan ini
juga sangat erat hubungannya dengan fungsi difererensiasi, karena pengakuan
atas adanya perbedaan individual peserta didik berarti pula diberinya
kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun
secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
f.
Fungsi diagnostik ( The Diagnostic Function )
Fungsi diagnostik mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan
siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan ( potensi ) dan kelemahan yang
dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan peserta didiknya
dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki
kelemahan-kelemahnnya.
2.
Fungsi kurikulum bagi guru
Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi
terhadap perkembangan anak dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang
diberikan (hendyar soetopu dan wasty soemanto, 1993:18)
Sedangkan menurut zulfanur z. firdaus dan rosmid rosa (1997:1.10) fungsi
kurikulum bagi guru yaitu sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan
mengorganisasikan pelajaran.
3.
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Adapun fungsi kurikulum bagi kepala sekolah yang diungkapkan oleh Hendyat
Soetopo dan Wasty soemanto (Zulfanur Z. Firdaus dan Rosmid Rosa (1997:1.10)
adalah sebagai berikut:
a.
Pedoman dalam mengatakan fungsi supervise yaitu
memperbaiki situasi belajar.
b.
Pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam
memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi belajar.
c.
Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan
belajar mengajar.
d.
Pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam
menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak yang lebih baik.
e.
Sebagai seorang administrator. Kurikulum dapat di
jadikan pedoman untuk memperkembangkan kurikulum lebih lanjut.
G. Tujuan mata pelajaran ekonomi tingkat SMA/SMK pada
kurikulum KTSP:
Adapun tujuan dari mata pelajaran ekonomi adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.
Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan
peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang
terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.
2.
Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep
ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3.
Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab
dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan
akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan
negara.
4.
Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai
nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala
nasional maupun internasional.
H. Tujuan mata pelajaran ekonomi tingkat SMA/SMK pada
kurikulum 2013:
Hakikatnya pada kurikulum 2013 ini, belum tampak adanya tujuan khusus dari
mata pelajaran ekonomi, namun secara umum kurikulum 2013 ini memiliki tujuan
yang terkategori pada tujuan satuan pendidikan yaitu menjadikan peserta didik
sebagai manusia yang memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.
Beriman dan bertakwa pada tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dan berkepribadian luhur
2.
Berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif
3.
Sehat, mandiri, dan percaya diri
4.
Toleran, peka sosial, demokratis dan tanggungjawab.
Di samping itu, dikarenakan mata pelajaran ekonomi termasuk kelompok mata pelajaran
peminatan, maka dapat kita lihat bahwa kelompok mata pelajaran peminatan
memiliki tujuan sebagai berikut: (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan
minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya
terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut (baik itu pada kurikulum KTSP maupun
2013), maka dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan dari tujuan kurikulum
KTSP dengan kurilukum 2013. Hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013 itu sendiri
belum mengarah pada spesifikasi tujuan mata pelajaran tertentu termasuk mata
pelajaran ekonomi. Sedangkan pada kurikulum KTSP tujuan mata pelajaran ekonomi
dijelaskan secara rinci dan tujuannya tersebut mengarahkan pada pembentukan
kompetensi siswa agar benar-benar mengerti akan konsep ekonomi dalam
kehidupannya. Sementara untuk kurikulum 2013 hal itu tidak tampak, yang ada
hanya tujuan satuan pendidikan dan peminatan. Hal ini dirasakan masih sangat
umum dan tujuannya memang lebih banyak mengarah pada pembentukan karakter anak
secara umum pula. Namun, saya melihat bahwa bagaimanapun perbedaan dari segi
dokumen, tetap yang menjadi penilaian adalah pelaksanannya. Jadi, menurut saya
tidak ada salahnya juga jika terdapat perbedaan seperti itu, mungkin memang
seperti itulah desain dari masing-masing kurilukum yang pada akhirnya akan
terus dilakukan perbaikan-perbaikan kedepannya.
Walaupun terdapat perbedaan dari arah serta tujuan dari pelaksanaan
masing-masing kurikulum ini, namun tetap harus diapresiasikan niat baik
pemerintah untuk memperbaiki kurikulum itu sendiri. Kita belum bisa memutuskan
mana kurikulum terbaik, karena hal itu baru bisa terjadi apabila keduanya sudah
dilaksanakan dan selanjutnya dievaluasi. Sementara sekarang kita baru hanya
melihat pelaksanaan dari kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 baru akan terlaksana
pada tahun ini.
Kelebihan
dan Kelemahan KTSP
1.
Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) :
a.
Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk
kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman
kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan,
dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
b.
Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak
manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
c.
KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi
kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu
yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata
dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan
hidup.
d.
KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat
padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak.
e.
KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada
sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f.
Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan
pengembang kurikulum.
g.
Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi
sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
h.
Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada
pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan
pekerjaan masyarakat sekitar.
i.
Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan
individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
j.
Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada
dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian,
sebagai pemekaran terhadap potensi- potensi bawaan sesuai dengan kesempatan
belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
k.
Pengembangan
kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan)
sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan
yang dituangkan dalam kurikulum.
l.
Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk
menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat
mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta
kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
m.
Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan
lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
n.
Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan
keterampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.
o.
Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya
kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi
peserta didik.
p.
Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses
dan hasil belajar.
q.
Berpusat pada siswa.
r.
Menggunakan berbagai sumber belajar.
s.
kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan
menyenangkan
2.
Kekurangan dari kurikulum KTSP adalah :
a.
Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP
pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
b.
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
c.
Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
d.
Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.
Kelebihan
dan
Kekurangan Kurikulum 2013
Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan
kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara lain,
disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang
dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah.
Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi
penentu masa depan anak bangsa, oleh karena itu, kurikulum yang baik akan
sangat diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia sehingga akan menghasilkan
masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan
negara.
Kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013 yang
mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk
pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih premature,
namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang
langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Terdapat beberapah hal penting
dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum tersebut yaitu keunggulan dan
kekurangan yang terdapat disana-sini.
1.
Kelebihan kurikulum 2013
a.
Siswa lebih dituntut untuk aktif,
kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di
sekolah.
b.
Adanya penilaian dari semua aspek.
Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi
juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
c.
Munculnya pendidikan karakter dan
pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.
d.
Adanya kompetensi yang sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
e.
Kompetensi yang dimaksud menggambarkan
secara holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
f.
Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai
perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
g.
Hal yang paling menarik dari kurikulum
2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini
mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun
global.
h.
Standar penilaian mengarahkan kepada
penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara
proporsional.
i.
Mengharuskan adanya remediasi secara
berkala.
j.
Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
k.
Meningkatkan motivasi mengajar dengan
meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal.
l.
Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk)
m. Guru
berperan sebagai fasilitator
n.
Diharapkan kreatifitas guru akan semakin
meningkat
o.
Efisiensi dalam manajemen sekolah
contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah disiapkan dari pusat
p.
Sekolah dapat memperoleh pendampingan
dari pusat dan memperoleh koordinasi dan supervise dari daerah
q.
Pembelajaran berpusat pada siswa dan
kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih bervariasi
r.
Penilaian meliputi aspek kognitif,
afektif, psikomotorik sesuai proporsi
s.
Ekstrakurikuler wajib Pramuka
meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling
menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.
2.
Kekurangan kurikulum 2013
a.
Guru banyak salah kaprah, karena
beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada
siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan
dari guru.
b.
Banyak sekali guru-guru yang belum siap
secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru
lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu,
sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir
guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar merubah
paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa
agar kreatif.
c.
Kurangnya pemahaman guru dengan konsep
pendekatan scientific
d.
Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
e.
Guru tidak banyak yang menguasai
penilaian autentik
f.
Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku
siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru
yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.
g.
Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung
dalam proses pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat
guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
h.
Tidak adanya keseimbangan antara
orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih
menjadi factor penghambat.
i.
Terlalu banyak materi yang harus
dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik,
belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang
dia ampu.
j.
Beban belajar siswa dan guru terlalu
berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
k.
Timbulnya kecemasan khususnya guru mata
pelajaran yang dihapus yaitu KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam
sertifikasiya dicabut.
l.
Sebagian besar guru masih terbiasa
menggunakan cara konvensional
m. Penguasaan
teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.
n.
Guru tidak tiap dengan perubahan
o.
Kurangnya kekmampaun guru dalam proses
penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara holistic.
p.
Kreatifitas dalam pengembangan silabus
berkurang
q.
Otonomi sekolah dalam pengembangan
kurikulum berkurang
r.
Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi
kurikulum
s.
Tingkat keaktifan siswa belum merata
t.
KBM umumnya saat ini mash konvensional
u.
Belum semua guru memahami sistem penilaian
sikap dan ketrampilan.
v.
Menambah beban kerja guru.
w. Citra
sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
x.
Pramuka menjadi beban bagi siswa yang
tidak menyukai Pramuka, sehingga ada unsur keterpaksaan.
PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM KTSP
NO
|
KURIKULUM 2013
|
KTSP
|
1
|
SKL (Standar Kompetensi
Kelulusan) ditentukan terlebih dahulu setelah itu baru ditentukan SI (Standar
Isi)
|
SI (Standar Isi) ditentukan
terlebih dahulu, setelah itu baru ditentukan SKL (Standar Kompetensi Kelulusan)
|
2
|
Kompetensi lulusan meliputi aspek
soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan
dan pengetahuan
|
Lebih menekankan pada aspek
pengetahuan
|
3
|
Di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-VI
|
Di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-III
|
4
|
Jumlah jam pelajaran perminggu
lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit disbanding KTSP
|
Jumlah pelajaran lebih sedikit
dan jumlah mata pelajaran lebih banyak disbanding kurikulum 2013
|
5
|
Proses pembelajaran setiap tema
dilakukan dengan penedkatan ilmiah yaitu standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan
mencipta
|
Standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi
|
6
|
TIK bukan sebagai mata pelajaran,
melainkan sebagai media pembelajaran
|
TIK sebagai mata pelajaran
|
7
|
Standar penilaian menggunakan
penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap, ketrampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil
|
Penilaian lebih dominan pada
aspek pengetahuan
|
8
|
Pramuka menjadi ekstrakurikuler
wajib
|
Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib
|
9
|
Penjurusan mulai kelas X untuk
jenjang SMA/MA
|
Penjurusan mulai kelas XI
|
10
|
BK lebih menekankan mengembangkan
potensi siswa
|
BK lebih pada menyelesaikan
masalah siswa
|
PERBANDINGAN
KTSP DENGAN KURIKULUM 2013
Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut
dapat kami bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah
kognitif, afektif dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya
seimbang akan tetapi kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP
tersebut yaitu masih terdapat beberapa
kelemahan yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis
kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap
(Afektif), pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara
terpadu.
KESIMPULAN
Kurikulum 2013 merupakan upaya penyempurnaan kurikulum-kurikulum
sebelumnya, demi mewujudkan sistem pendidikan nasional yang kompetitif dan
selalu relevan dengan perkembangan zaman yang senamtiasa menjadi tuntutan.
Selain sebagai upaya penyempurnaan kurikulum dengan inovasi-onovasi yang baik,
menurut beberapa para ahli kurikulum 2013 masih memiliki berbagai macam
problematika dalam pelaaksanaannya. Oleh karena itu, pengertian kurikulum
diorganisasi ada dua,
1.
Pertama,
kurikulum adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar
yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya
berupah proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki.
2.
Kedua, kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah
bimbingan dan arahan dari institusi pendidikan yang membawa kedalam kondisi
belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar