Jumat, 19 Agustus 2016

MAKALAH TELAAH KURIKULUM “KURIKULUM EKONOMI SMA/SMK”



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis, jika system pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus dilakukan dan merupakan suatu keniscayaan. Kita berharap, perubahan dan pengembangan kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 tak hanya merampingkan mata pelajaran semata, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan perubahan dan perkembangan zaman.
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah factor diantaranya: lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal disekolah, pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, buku pegangan dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan.
Dalam kurikulum 2013  terjadi peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap , ketrampilan dan pengetahuan. Secara konseptual draft kurikulum 2013 dicita-citakan untuk melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, social, dan spiritualnya. Dalam hal ini kurikulum 2013 menjadi salah satu solusi menghadapi perubahan zaman yang kelak akan mengutamakan kompetensi yang disinergikan dengan nilai-nilai karakter dan akan lebih baik dari kurikulum sebelumnya.
B.       Rumusan masalah
1.         Apa yang diketahui tentang Telaah kurikulum dan ekonomi?
2.         Apa tujuan dan fungsi kurikulum
3.         Apa tujuan mata pelajaran ekonomi pada kurikulum 2013 dan KTSP ?
C.       Tujuan
1.         Mengetahui tentang telaah kurikulum.
2.         Mengetahui tujuan dan Fungsi Kurikulum Ekonomi SMA/SMK
3.         Mengetahuai silabus mata pelajaran ekonomi kurikulum KTSP dan 2013
4.         Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum KTSP dan 2013
5.         Mengetahui perbedaan kurikulum KTSP dan 2013

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Telaah kurikulum
Telaah kurikulum adalah suatu kajian terhadap kompetensi, materi, evaluasi serta perencanaan pembelajarn yang dapat dijadikan pedoman bagi guru di sekolah.
Kurikulum wajib adanya pada setiap mata pelajaran termasuk di dalamnya mata pelajaran  pendidikan agama Islam

B.       Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam bekerja
C.      Tujuan Kurikulum KTSP
Tujuan KTSP dibagi menjadi dua, umum dan khusus.Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
1.      Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
2.       Meningkatakan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3.      Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
4.      Memahami tujuan diatas, KTSP dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan dewasa ini.
Oleh karena itu, KTSP perlu diterapkan dengan tujuh hal sebagai berikut:
1.         Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.
2.         Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3.         Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.
4.         Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat.
5.         Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran KTSP.
6.         Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.
7.         Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasinya dalam KTSP.
D.      Fungsi Kurikilum KTSP
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, berarti bahwa sebagai alat pendidikan kurikulum memiliki komponen-komponen penting dan sebagai penunjang yang dapat mendukung operasinya secara baik. Komponen-komponen pembentuk ini satu sama lainnya saling berkaitan. Adapun komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu komponen tujuan, komponen isi, komponen metode, dan komponen evaluasi. Komponen satu sama lain ini saling berkaitan.
E.       Tujuan Kurikulum 2013
1.         Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2.         Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3.         Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4.         Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5.         Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6.         Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7.         Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling         memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
8.         Untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
F.       Fungsi Kurikulum 2013
Kurikulum berfungsi sebagai sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Sementara bagi kepala sekolah dan pengawas kurikulum berfungsi pedoman dalam melakukan supervisi atau pengawas. Bagi orang tua kurikulum berfungsi sebagai pedoman guna membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi peserta didik berfungsi sebagai pedoman belajar (Mida Latifatu, 2013:
1.         Fungsi kurikulum bagi siswa
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum (Mida Latifatu, 2013: 19-24) yaitu:
a.         Fungsi penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan setiap peserta didik agar memiliki sifat well adjusted yaitu kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, peserta didik pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Tanpa bekal yang cukup, susah bagi peserta didik untuk melakukan  penyesuaian diri padahal jika ingin konsisten maka dibutuhkan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
b.        Fungsi integrasi (the Integrating Function)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi – pribadi yang utuh. Setiap peserta didik pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, peserta didik pun harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakat. Sehingga dengan demikian peserta didik tidak asing di tempat di mana ia tinggal.
c.         Fungsi diferensiasi (The Differentiating Function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap  perbedaan individu peserta didik. Setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. Karena itu seorang guru dibutuhkan kesabaran dan wawasan yang luas guna menampung setiap peserta didiknya. Tanpa bekal yang baik sulit bagi seorang guru untuk memahami setiap karakter atau sifat yang melekat pada setiap peserta didiknya.
d.        Fungsi persiapan ( The Propaedeutic Function )
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat  pendidikan harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum  juga diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena suatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Sebab banyak pula diantara masyarakat Indonesia yang hidupnya masih menengah kebawah sehingga dengan demikian sangat sulit bagi mereka untuk bisa membiayai putra putrinya guna mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan keterbatasan ekonomi. Karenanya dengan kurikulum yang direncanakan dengan baik maka akan menghasilkan pribadi yang baik yang siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya di masyarakat.
e.         Fungsi pemilihan ( The Selective Function )
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Sebab setiap peserta didik memiliki minat dan bakatnya masing-masing, sehingga dengan demikian peserta didik dapat mengasah potensi yang ia miliki dan bisa mengembangkan bakat yang menonjol bagi mereka. Fungsi pemilihan ini juga sangat erat hubungannya dengan fungsi difererensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual peserta didik berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
f.         Fungsi diagnostik ( The Diagnostic Function )
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan ( potensi ) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan peserta didiknya dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahnnya.
2.         Fungsi kurikulum bagi guru
Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan (hendyar soetopu dan wasty soemanto, 1993:18)
Sedangkan menurut zulfanur z. firdaus dan rosmid rosa (1997:1.10) fungsi kurikulum bagi guru yaitu sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasikan pelajaran.
3.         Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Adapun fungsi kurikulum bagi kepala sekolah yang diungkapkan oleh Hendyat Soetopo dan Wasty soemanto (Zulfanur Z. Firdaus dan Rosmid Rosa (1997:1.10) adalah sebagai berikut:
a.         Pedoman dalam mengatakan fungsi supervise yaitu memperbaiki situasi belajar.
b.        Pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi belajar.
c.         Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.
d.        Pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak yang lebih baik.
e.         Sebagai seorang administrator. Kurikulum dapat di jadikan pedoman untuk memperkembangkan kurikulum lebih lanjut.
G.      Tujuan mata pelajaran ekonomi tingkat SMA/SMK pada kurikulum KTSP:
Adapun tujuan dari mata pelajaran ekonomi adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.         Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.
2.         Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3.         Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara.
4.         Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.
H.      Tujuan mata pelajaran ekonomi tingkat SMA/SMK pada kurikulum 2013:
Hakikatnya pada kurikulum 2013 ini, belum tampak adanya tujuan khusus dari mata pelajaran ekonomi, namun secara umum kurikulum 2013 ini memiliki tujuan yang terkategori pada tujuan satuan pendidikan yaitu menjadikan peserta didik sebagai manusia yang memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.         Beriman dan bertakwa pada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berkepribadian luhur
2.         Berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif
3.         Sehat, mandiri, dan percaya diri
4.         Toleran, peka sosial, demokratis dan tanggungjawab.
Di samping itu, dikarenakan mata pelajaran ekonomi termasuk kelompok mata pelajaran peminatan, maka dapat kita lihat bahwa kelompok mata pelajaran peminatan memiliki tujuan sebagai berikut: (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut (baik itu pada kurikulum KTSP maupun 2013), maka dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan dari tujuan kurikulum KTSP dengan kurilukum 2013. Hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013 itu sendiri belum mengarah pada spesifikasi tujuan mata pelajaran tertentu termasuk mata pelajaran ekonomi. Sedangkan pada kurikulum KTSP tujuan mata pelajaran ekonomi dijelaskan secara rinci dan tujuannya tersebut mengarahkan pada pembentukan kompetensi siswa agar benar-benar mengerti akan konsep ekonomi dalam kehidupannya. Sementara untuk kurikulum 2013 hal itu tidak tampak, yang ada hanya tujuan satuan pendidikan dan peminatan. Hal ini dirasakan masih sangat umum dan tujuannya memang lebih banyak mengarah pada pembentukan karakter anak secara umum pula. Namun, saya melihat bahwa bagaimanapun perbedaan dari segi dokumen, tetap yang menjadi penilaian adalah pelaksanannya. Jadi, menurut saya tidak ada salahnya juga jika terdapat perbedaan seperti itu, mungkin memang seperti itulah desain dari masing-masing kurilukum yang pada akhirnya akan terus dilakukan perbaikan-perbaikan kedepannya.
Walaupun terdapat perbedaan dari arah serta tujuan dari pelaksanaan masing-masing kurikulum ini, namun tetap harus diapresiasikan niat baik pemerintah untuk memperbaiki kurikulum itu sendiri. Kita belum bisa memutuskan mana kurikulum terbaik, karena hal itu baru bisa terjadi apabila keduanya sudah dilaksanakan dan selanjutnya dievaluasi. Sementara sekarang kita baru hanya melihat pelaksanaan dari kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 baru akan terlaksana pada tahun ini.
Kelebihan dan Kelemahan KTSP
1.         Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) :
a.         Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
b.        Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
c.         KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.
d.        KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e.         KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f.         Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
g.        Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
h.        Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
i.          Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
j.          Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi- potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
k.         Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.
l.          Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
m.      Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
n.        Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.
o.        Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.
p.        Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
q.        Berpusat pada siswa.
r.          Menggunakan berbagai sumber belajar.
s.         kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan
2.         Kekurangan dari kurikulum KTSP adalah :
a.         Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
b.        Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
c.         Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
d.        Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah.
Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi penentu masa depan anak bangsa, oleh karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013 yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Terdapat beberapah hal penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum tersebut yaitu keunggulan dan kekurangan yang terdapat disana-sini.
1.         Kelebihan kurikulum 2013
a.         Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
b.        Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
c.         Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.
d.        Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
e.         Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
f.         Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
g.        Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
h.        Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.
i.          Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
j.          Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
k.        Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal.
l.          Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk)
m.      Guru berperan sebagai fasilitator
n.        Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat
o.        Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah disiapkan dari pusat
p.        Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan supervise dari daerah
q.        Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih bervariasi
r.          Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi
s.         Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.
2.         Kekurangan kurikulum 2013
a.         Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru.
b.        Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif.
c.         Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
d.        Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
e.         Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik
f.         Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.
g.        Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
h.        Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.
i.          Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia ampu.
j.          Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
k.        Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran yang dihapus yaitu KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya dicabut.
l.          Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional
m.      Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.
n.        Guru tidak tiap dengan perubahan
o.        Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara holistic.
p.        Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang
q.        Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang
r.          Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum
s.         Tingkat keaktifan siswa belum merata
t.          KBM umumnya saat ini mash konvensional
u.        Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan.
v.        Menambah beban kerja guru.
w.      Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
x.        Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga ada unsur keterpaksaan.

PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM KTSP
NO
KURIKULUM 2013
KTSP
1
SKL (Standar Kompetensi Kelulusan) ditentukan terlebih dahulu setelah itu baru ditentukan SI (Standar Isi)
SI (Standar Isi) ditentukan terlebih dahulu, setelah itu baru ditentukan SKL (Standar Kompetensi Kelulusan)
2
Kompetensi lulusan meliputi aspek soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan
Lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3
Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4
Jumlah jam pelajaran perminggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit disbanding KTSP
Jumlah pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak disbanding kurikulum 2013
5
Proses pembelajaran setiap tema dilakukan dengan penedkatan ilmiah yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi
6
TIK bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
TIK sebagai mata pelajaran
7
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil
Penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan
8
Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9
Penjurusan mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
Penjurusan mulai kelas XI
10
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

PERBANDINGAN KTSP DENGAN KURIKULUM 2013
Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu  masih terdapat beberapa kelemahan yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif), pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.

KESIMPULAN
Kurikulum 2013 merupakan upaya penyempurnaan kurikulum-kurikulum sebelumnya, demi mewujudkan sistem pendidikan nasional yang kompetitif dan selalu relevan dengan perkembangan zaman yang senamtiasa menjadi tuntutan. Selain sebagai upaya penyempurnaan kurikulum dengan inovasi-onovasi yang baik, menurut beberapa para ahli kurikulum 2013 masih memiliki berbagai macam problematika dalam pelaaksanaannya. Oleh karena itu, pengertian kurikulum diorganisasi ada dua,
1.         Pertama, kurikulum adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupah proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki.

2.         Kedua, kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari institusi pendidikan yang membawa kedalam kondisi belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar